Teks Cerpen

Teks Cerpen





Mengungkapkan perasaan penulis dalam menuangkan imajinasi/penghayalan pada sebuah cerita dan dapat menghibur para pembaca sehingga pembaca dapat memperoleh hiburan serta teguran/nasihat dari sebuah cerpen.


Terdapat 5 golongan fungsi sastra dalam cerpen, yaitu:

  • Fungsi rekreatif: memberikan rasa gembira, senang, dan menghibur para pembacanya.
  • Fungsi didaktif: mengarahkan serta mendidik para pembacanya karena adanya nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang terkandung didalam cerpen tersebut.
  • Fungsi estetis: memberikan keindahan bagi para penikmat/pembaca.
  • Fungsi moralitas: mengandung nilai-nilai moral sehingga yang membaca dapat mengetahui pesan moral yang baik dan buruk bagi dirinya.
  • Fungsi relegiusitas: mengandung ajaran agama yang dapat dijadikan teladan bagi para pembaca.

Pengertian Teks Cerpen Cerpen


Cerpen adalah suatu karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita yang isinya kehidupan seseorang yang diceritakan secara ringkas yang berfokus pada suatu tokoh yang didalamnya terdapat permasalahan serta solusi dari masalah yang timbul.

Sedangkan pengertian cerpen menurut para ahli, salah satunya Sumardjo dan Saini: merupakan cerita fiktik atau tidak benar-benar terjadi akan tetatpi bisa saja trerjadi kapanpun dan dimanapun yang mana ceritanya relatif singkat atau pendek.

Dalam Purba (2010:48), H.B Jassin dalam bukunya Tifa Penyair dan Daerahnya, mengemukakan bahwa cerpen atau cerita pendek ialah cerita yang pendek (1977:69). Lebih jauh lagi Jassin mengungkapkan bahwa cerita pendek ini orang boleh bertengkar, tetapi cerita yang seratus halaman panjangnya sudah tentu tidak disebut cerpen dan memang tidak ada cerpen yang demikian panjang.
 

Struktur Teks Cerpen


Adapun struktur dari teks cerpen ini ada 6 macam yaitu sebagai berikut.
  • Abstark: inti atau ringkasan dari cerita pendek yang dikembangkan menjadi sebuah       rangkaian-rangkaian kejadian atau bisa juga sebagai gambaran awal dalam cerpen (
  • setiap   cerpen boleh tidak terdapat struktur abstrak).
  • Orientasi: berkaitan dengan suasana, waktu, dan tempat yang berkaitan dengan alur cerita dari cerpen.
  • Komplikasi: berisi urutan peristwa-peristiwa yang dihubungkan dengan sebab dan akibat.
  • Evaluasi: struktur konflik yang terjadi yang mengarah pada klimaks serta mulai  mendapatkan penyelesaian dari konflik yang terjadi pada cerpen
  • Resolusi: bagian ini, pengarang mulai memberi solusi yang dialami tokoh.
  • Koda: bagian ini, terdapat pelajaran atau nilai yang dapat dipetik dari cerpen tersebut oleh pembaca.Setiap teks pasti memiliki ciri-cirinya tersendiri, termasuk juga cerpen. 


  • Berikut ciri-ciri cerpen:
    • Alur/Jalan ceritanya lebih pendek daripada novel
    • Sebuah cerita pendek memiliki jumlah kata yang tidak lebih dari 10 ribu kata.
    • Biasanya isi cerpen berasal dari kehidupan sehari-hari.
    • Tidak menggambarkan semua kisah para tokohnya, namun, digaambarkan hanya intinya saja.
    • Tokoh didalam cerpen digambarkan mengalami konflik atau masalah hingga pada tahap penyelesaiannya.
    • Memakai kata yang sederhana dan mudah dipahami pembaca.
    • Kesan atau pesan yang terdapat pada cerpen tersebut sangat mendalam sehingga pembaca turut merasakan kisah dari cerita tersebut.
    • Biasanya hanya satu peristiwa saja yang diceritakan.
    • Memiliki alur cerita tunggal dan lurus.
    • Penokohan pada cerita pendek sangat sederhana, tidak mendalam serta singkat dan padat.

    Back to Content ↑

    Unsur Instrinsik dan Ekstrinsik Cerpen


    Perlu Anda ketahui unsur-unsur dalam teks cerpen terdiri dari unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik. Berikut penjelasan singkatnya:

    Unsur Instrinsik Cerpen


    Unsur-unsur intrinsik dalam cerpen adalah sebagai berikut:
    1. Tema: ide atau gagasan dasar yang melatarbelakangi keseluruhan cerita yang ada pada cerpen.
    2. Tokoh dan Penokohan: bagian ini wajib ada dalam sebuah cerpen. Tokoh dan penokohan tentunya berbeda, tokoh merupakan pelaku. Sedangkan penokohan adalah penentuan sifat tokoh.
    3. Alur: berisi urutan jalan cerita dalam cerpen yang disampaikan oleh penulis cerpen.
    4. Setting (Latar): mengacu pada waktu, tempat dan suasana terjadinya cerita tersebut.
    5. Sudut Pandang: strategi yang digunakan penulis untuk menyampaikan ceritanya.
    6. Gaya Bahasa: ciri khas sang pengarang dalam menyampaikan tulisannya kepada publik.
    7. Amanat: pesan moral yang dapat kita ambil dari cerpen tersebut.


    Unsur Ekstrinsik Cerpen


    Sedangkan unsur ekstrinsik cerpen adalah sebagai berikut:
    1. Latar Belakang Masyarakat: faktor linkungan masyarakat sekitar yang mempengaruhi pengarang dalam membuat cerpen.
    2. Latar Belakang Penulis: salah satu faktor berasal dari dalam diri penulis yang mendorong penulis untuk membuat sebuah cerpen.
    3. Nilai yang terkandung di dalam cerpen: ada 4 nilai yang menjadi unsur ekstrinsik yaitu nilai agama, sosial, moral dan budaya.

    Back to Content ↑

    Ciri-ciri Kebahasaan Cerpen


    Adapun ciri-ciri kebahasaan cerpen meliputi 6 macam yaitu:
    1. Menggunakan pernyataan retorik: pernyataan yang tidak membutuhkan jawaban. Contoh: "Pernahkan kamu berfikir betapa indahnya masa sekolah?".
    2. Menggunakan proses material: perbuatan-perbuatan fisik untuk mempertahankan suatu karakter tertentu dalam tiap tokoh. 
    3. Menggunakan konjungsi temporal: menggambarkan urutan-urutan peristiwa dan kepaduan cerita.
    4. Menggunakan pilihan kata (diksi): dalam menulis cerpen kita harus memperhatikan pilihan kata yang tepat sehingga cerpen tersebut menarik.
    5. Menggunakan gaya bahasa efektif: dimanfaatkan untuk mengungkapkan maksud dan tujuan secara tepat.
    6. Menggunakan kalimat yang komunikatif: maksudnya yaitu kalimat yang familiar/sering didengar sehingga kalimatnya mudah diingat oleh pembaca.


    Back to Content ↑

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar